Kamis, 10 Desember 2009

Go To Sakura Island (part 1)

“Kyaaa…..” teriak seorang gadis dengan gembira. Ia baru saja menerima rapor nya. Digenggamnya sebuah buku rapor bertuliskan angka-angka yang besar.

“Bagaimana Dad? Bagus kan?” Ujarnya sombong.

“hah kenapa nilainya jelek-jelek?”

“Hah Dad ingin meledekku, yah?”

“Bercanda-bercanda….. jangan begitu dong sayang.” Sahut Dad sambil mengelus-elus kepala anak tersayang nya itu, Karen Mackarell. Ia anak yang kaya, cantik, anggun, dan bulu matanya lentik.

Ia anak tunggal Mr. Mackarell dan Mrs. Mackarell. Rambutnya yang cokelat keemasan membuat dirinya di panggil orang-orang “putri”. Ia lebih suka berambut pendek sepundak dan sedikit melengkung di bagian bawahnya. Makanan favoritnya steak daging sapi dan steak jamur. Karen sekolah di SD favorit, kelas 6, 12 tahun.

Ayahnya berjanji jika nilai rapor Karen bagus, Karen boleh pergi libuuran kemana saja yang Karen mau. Jelas dong soalnya anak bangsawan sih.

“Jadi boleh pergi ke Jepang kan Dad?”

“Ya,ya. Tentu saja. Nilai Karen kan jelek” Ledek Dad.

“Dad!!!” Cetus Karen.

Karen memilih untuk pergi ke Jepang soalnya kalo’ udah ngomong pake bahasa Jepang…. ck…ck…ck… lancer bangets. Selain itu Karen lahir di Jepang. Jelasnya di Tokyo. Karen suka banget yang namanya Jepang. oya, Karen bias lahir di Jepang karena Mr. Mackarell kerja di Jepang ketika Karen masih di alam kandungan. Mrs. Mackarell juga ikut pergi ke Jepang bersama Mr. Mackarell.

Karen tinggal di Jepang kira-kira selama 7 tahun sejak di kandungan ibunya. Disana Karen punya sahabat yang namanya “Mayuki Natshumoto”. Di panggil Karen, Mayu. Mayuki Natshumoto ini, Cuma anak biasa. Ia hidup hanya bersama ayahnya saja. Ibunya meninggal ketika sakit berat. Ibunya harus operasi, tapi keluarga Natshumoto ini tidak punya uang untuk operasi. Dengan dompet kosong, ibunya di operasi. Akhirnya ayahnya banyak mengutang di banyak orang seperti peribahasa “ Gali lubang tutup lubang”. Tapi usaha itu sia-sia. Ibunya Mayuki, Haruki Natshumoto telah menutup mata. Ketika itu Mr. Mackarell datang dan membantu keluarga Natshumoto bertahan hidup. Hingga sekarang, sudah menjadi keluarga sederhana yang dahulu kala keluarga fakir miskin. Sebelum berpisah dengan Karen, mereka menggunakan kalung yang kalau di satukan akan menjadi lambang “Ying dan Yang”. Milik Karen yang berwarna putih bertitik hitam sedangkan milik Mayuki kebalikkannya berwarna hitam bertitik putih. Dan tak lupa manik-manik yang menghiasi kalungnya Karen hitam milik Mayuki putih.

“Bagaimana keadaan Mayu sekarang ya?” ucap Karen dalam benak sambil berkemas-kemas.
Esok paginya, Karen sampai di bandara. Bersama orangtuanya, Karen di antar. Ia akan diantar oleh Mr. Mackarell dan Mrs. Mackarell sampai ke Tokyo. Setelah sampai di Tokyo, Karen di tinggal orangtuanya. Karen di kasih uang sama orangtuanya banyak banget kok. Apa yang dibutuhkan Karen, akan diberi orangtuanya lewat pos.

--- to be continued ---


nb: ini novel yang kutulis setahun lalu. kalau di word setebal 50 halaman. sudah kucoba kirim ke penerbit beberapa waktu lalu via ammah ery di jkt. mulai edisi ini akan kuposting berseri di blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar